Selasa, 17 Mei 2011

kasih = love

1) Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing.

(2) Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna.

3) Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku.

(4) Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong.

(5) Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.

(6) Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran.

(7) Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.

(8) Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap.

(9) Sebab pengetahuan kita tidak lengkap dan nubuat kita tidak sempurna.

(10) Tetapi jika yang sempurna tiba, maka yang tidak sempurna itu akan lenyap.

(11) Ketika aku kanak-kanak, aku berkata-kata seperti kanak-kanak, aku merasa seperti kanak-kanak, aku berpikir seperti kanak-kanak. Sekarang sesudah aku menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu.

(12) Karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka. Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal.

(13) Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.

(terjemahan sehari-hari)

(1) Meskipun saya dapat berbicara dengan berbagai bahasa manusia, bahkan dengan bahasa malaikat sekalipun, tetapi saya tidak mengasihi orang lain, maka ucapan-ucapan saya itu hanya bunyi yang nyaring tanpa arti.

(2) Meskipun saya pandai menyampaikan berita dari Allah, dan mengerti semua hal yang dalam-dalam, dan tahu segala sesuatu serta sangat percaya kepada Allah sehingga dapat membuat gunung berpindah, tetapi saya tidak mengasihi orang-orang lain, maka saya tidak berarti apa-apa!

(3) Meskipun semua yang saya miliki, saya sedekahkan kepada orang miskin, dan saya menyerahkan diri saya untuk dibakar, tetapi saya tidak mengasihi orang-orang lain, maka semuanya itu tidak ada gunanya sama sekali.

(4) Orang yang mengasihi orang-orang lain, sabar dan baik hati. Ia tidak meluap dengan kecemburuan, tidak membual, tidak sombong.

5) Ia tidak angkuh, tidak kasar, ia tidak memaksa orang lain untuk mengikuti kemauannya sendiri, tidak juga cepat tersinggung, dan tidak dendam.

(6) Orang yang mengasihi orang-orang lain, tidak senang dengan kejahatan, ia hanya senang dengan kebaikan.

(7) Ia tahan menghadapi segala sesuatu dan mau percaya akan yang terbaik pada setiap orang; dalam keadaan yang bagaimanapun juga orang yang mengasihi itu tidak pernah hilang harapannya dan sabar menunggu segala sesuatu.

(8) Tidak pernah akan ada saat di mana orang tidak perlu saling mengasihi. Sekarang ini ada orang yang pandai menyampaikan berita dari Allah, tetapi nanti ia akan berhenti menyampaikan berita itu. Sekarang ada yang pandai berbicara dalam berbagai bahasa yang ajaib, tetapi nanti ia akan berhenti berbicara dalam bahasa-bahasa itu. Sekarang ada orang yang mengetahui banyak hal, tetapi nanti apa yang mereka ketahui itu akan dilupakan.

(9) Sebab, pengetahuan kita dan kesanggupan kita untuk menyampaikan berita dari Allah, masih kurang sempurna.

(10) Nanti akan tiba waktunya Allah membuat semuanya sempurna, dan yang tidak sempurna itu akan hilang.

(11) Pada waktu saya masih anak kecil, saya berbicara seperti anak kecil, saya berperasaan seperti anak kecil dan saya berpikir seperti anak kecil. Sekarang saya sudah dewasa, kelakuan saya yang kekanak-kanakan sudah saya buang.

(12) Apa yang kita lihat sekarang ini adalah seperti bayangan yang kabur pada cermin. Tetapi nanti kita akan melihat langsung dengan jelas. Sekarang saya belum tahu segalanya, tetapi nanti saya akan tahu segalanya sama seperti Allah tahu segalanya mengenai diri saya.

(13) Jadi, untuk saat ini ada tiga hal yang kita harus tetap lakukan: percaya, berharap dan saling mengasihi. Yang paling penting dari ketiganya itu ialah mengasihi orang-orang lain.

( English [Amplified] )

(1) IF I [can] speak in the tongues of men and [even] of angels, but have not love (that reasoning, intentional, spiritual devotion such as is inspired by God's love for and in us), I am only a noisy gong or a clanging cymbal.

(2) And if I have prophetic powers ( the gift of interpreting the divine will and purpose), and understand all the secret truths and mysteries and possess all knowledge, and if I have [sufficient] faith so that I can remove mountains, but have not love (God's love in me) I am nothing (a useless nobody).

(3) Even if I dole out all that I have [to the poor in providing] food, and if I surrender my body to be burned or in order that I may glory, but have not love (God's love in me), I gain nothing.

(4) Love endures long and is patient and kind; love never is envious nor boils over with jealousy, is not boastful or vainglorious, does not display itself haughtily.

(5) It is not conceited (arrogant and inflated with pride); it is not rude (unmannerly) and does not act unbecomingly. Love (God's love in us) does not insist on its own rights or its own way, for it is not self-seeking; it is not touchy or fretful or resentful; it takes no account of the evil done to it [it pays no attention to a suffered wrong].

(6) It does not rejoice at injustice and unrighteousness, but rejoices when right and truth prevail.

(7) Love bears up under anything and everything that comes, is ever ready to believe the best of every person, its hopes are fadeless under all circumstances, and it endures everything [without weakening].

(8) Love never fails [never fades out or becomes obsolete or comes to an end]. As for prophecy ( the gift of interpreting the divine will and purpose), it will be fulfilled and pass away; as for tongues, they will be destroyed and cease; as for knowledge, it will pass away [it will lose its value and be superseded by truth].

(9) For our knowledge is fragmentary (incomplete and imperfect), and our prophecy (our teaching) is fragmentary (incomplete and imperfect).

(10) But when the complete and perfect (total) comes, the incomplete and imperfect will vanish away (become antiquated, void, and superseded).

(11) When I was a child, I talked like a child, I thought like a child, I reasoned like a child; now that I have become a man, I am done with childish ways and have put them aside.

(12) For now we are looking in a mirror that gives only a dim (blurred) reflection [of reality as in a riddle or enigma], but then [when perfection comes] we shall see in reality and face to face! Now I know in part (imperfectly), but then I shall know and understand fully and clearly, even in the same manner as I have been fully and clearly known and understood [ by God].

(13) And so faith, hope, love abide [faith--conviction and belief respecting man's relation to God and divine things; hope--joyful and confident expectation of eternal salvation; love--true affection for God and man, growing out of God's love for and in us], these three; but the greatest of these is love.

_ (http://alkitab.otak.info/index.php?hal=lihatPasal&injil=46&pasal=13)

And so faith, hope, love abide [faith--conviction and belief respecting man's relation to God and divine things; hope--joyful and confident expectation of eternal salvation; love--true affection for God and man, growing out of God's love for and in us], these three; but the greatest of these is love.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar